Travellog Cinta : Cinta itu angkuh.

Satu petang, saya termenung di bawah redup pohon cinta. Angin bertiup lembut membawa bersama hawa dingin menyapa kulit. Saya rindukan cinta.

"Kamu rindukan dia," sapa pohon cinta, melihat diam benar di pangkuan banirnya. Saya menepuk perlahan tubuh kasar pohon cinta, diam tidak menjawab tanya itu.

Pohon cinta membelai lembut tubuh saya di pangkuannya. Saya masih cuma diam seperti tadi.

"Cinta itu angkuh, dia tak akan datang pada kita jika kita tak datang pada dia," bisik pohon cinta perlahan di pangkal telinga saya.

Saya angguk perlahan membenar kata pohon cinta itu.

Cinta itu angkuh.